A. PENDAHULUAN
Limbah pertanian merupakan sisa-sisa hasil
pertanian yang berasal dari tumbuhan dan hewan ternak misalnya sisa dari
pemanenan hasil tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, sampah rumah tangga, kotoran hewan ternak dan
sebagainya. Pemanfaatan limbah pertanian sangat perlu kita lakukan agar tidak
terjadi pencemaran lingkungan selain itu dapat dijadikan masukan/tambahan bagi
petani ataupun masyarakat yang memanfaatkan limbah tersebut.
Masyarakat telah
menyadari bahwa menggunakan bahan-bahan kimia non alami seperti pupuk dan
pestisida sintetik serta hormon tumbuhan dalam memproduksi hasil pertanian
ternyata menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Gaya hidup
sehat menjadi trend bagi masyarakat dunia dan kini telah melembaga secara
internasional yang diwujudkan melalui regulasi perdagangan global, makanan yang
dikonsumsi mempunyai kandungan nutrisi tinggi dan ramah lingkungan.
B. PENGENALAN BOKASHI
B. PENGENALAN BOKASHI
Bokashi adalah
suatu kata dalam bahasa jepang yang berarti “Bahan organik yang telah
difermentasikan” jadi pupuk organik bokashi merupakan hasil fermentasi bahan
organik dari limbah pertanian (kotoran ternak, jerami padi, sekam padi, serbuk
gergaji, sampah, rumput dan lain-lain) yang diolah dengan menggunakan aktifator
Effektif Microorganisme4 (EM4).
Tahun 1980-an,
Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyu, di Okinawa Jepang telah
memperkenalkan konsef EM (Mikroorganisme Efektif) kepada pertanian yang alami.
Effektif Microorganisme4 (EM4) merupakan suatu kultur campuran berbagai mikro organisme yang terdiri dari bakteri pengurai bahan organik yang digunakan untuk proses pembuatan pupuk organik bokashi, yang dapat menjaga kesuburan tanah sehingga berpeluang untuk meningkatkan produksi dan menjaga kestabilan produksi. EM4 mengandung mikro organisme fermentasi yang terdiri dari bakteri asam laktat (Laktobacillus spp), bakteri Fotosintetik (Rhodopseudomonas spp), Actinomycetes, Streptomyces sp dan ragi.
Effektif Microorganisme4 (EM4) merupakan suatu kultur campuran berbagai mikro organisme yang terdiri dari bakteri pengurai bahan organik yang digunakan untuk proses pembuatan pupuk organik bokashi, yang dapat menjaga kesuburan tanah sehingga berpeluang untuk meningkatkan produksi dan menjaga kestabilan produksi. EM4 mengandung mikro organisme fermentasi yang terdiri dari bakteri asam laktat (Laktobacillus spp), bakteri Fotosintetik (Rhodopseudomonas spp), Actinomycetes, Streptomyces sp dan ragi.
a)
Manfaat Pupuk
Organik Bokashi:
Ø Menggemburkan tanah.
Ø Menghasilkan unsur hara mikro dan makro yang cepat terserap
oleh perakaran tanaman.
Ø Mencegah timbulnya jamur pada pupuk kandang dan tanah
lingkungan tanaman.
Ø Merangsang pertumbuhan yang cepat dengan populasi maksimal.
Ø Mengurangi penggunaan pupuk kimia 50% sampai 70%.
Ø Menekan populasi perkembangan hama atau bakteri patogen
sehingga mengurangi penggunaan insektisida, pestisida maupun fungisida.
b) Jenis – jenis Bokashi.
Menurut bentuknya
bokashi dibagi dalam 2 jenis yaitu Bokasih padat dan Bokashi cair, Bokashi
padat terbuat dari limbah pertanian yang berbentuk padat, misalnya kotoran
ternak, sampah organik, dll. Sedangkan pupuk bokashi cair terbuat dari kotoran
ternak atau limbah pertanian lainnya yang diolah berbentuk cair dengan
penambahan air sesuai anjuran.
C. CARA MEMBUAT BOKASHI PADAT(untuk 1 ton)
1. Bokashi Padat
Bahan: - Hijauan daun 200 kg (hijauan daun, sisa sayuran, jerami,
sekam, dll) - Pupuk kandang 750 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll) -
Dedak/bekatul 50 kg - EM-4 1 liter - Larutan gula pasir, 1 kg per 10 liter air
- Air secukupnya
Tahapan Pembuatan: 1. Potong sampah basah (3-5 cm), kecuali jika menggunakan
sekam 2. Campurkan Sampah basah – pupuk kandang – dedak/bekatul, hingga rata 3.
Larutkan EM-4 + Air gula ke dalam 200 liter air. 4. Siramkan larutan secara
perlahan secara merata ke dalam campuran sampah basah-kotoran-dedak. Lakukan
hingga kandungan air di adonan mencapai 30 – 40 %. Tandanya, bila campuran
dikepal, air tidak keluar dan bila kepalan dibuka, adonan tidak buyar. 5.
Hamparkan adonan di atas lantai kering dengan ketebalan 15 – 20 cm, lalu tutup
dengan karung goni atau terpal selama 5 – 7 hari. 6. Agar suhu adonan tidak
terlalu panas akibat fermentasi yang terjadi, adonan diaduk setiap hari hingga
suhu dapat dipertahankan pada kisaran 45 – 50 derajad Celsius. 7. Setelah satu
minggu, pupuk bokashi siap digunakan.
Aplikasi: Untuk tanaman tahunan semisal karet, coklat, dan lainnya, gunakan bokashi padat sebagai pupuk dasar. Dua kilogram bokashi diaduk dengan tanah lalu dibenamkan di lubang tanam.
2. Bokashi Cair
(untuk 200 liter)
Bahan: - Pupuk kandang 30 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll) -
Hijauan daun (secukupnya) - EM-4 1 liter - Gula pasir 1 kg - Terasi 1 kg - Air
bersih 200 liter - Dapat pula ditambah 2 kg pupuk NPK untuk memperkaya nutrisi
Tahapan Pembuatan: 1. Pupuk kandang dihaluskan 2. Gula pasir – Terasi – EM-4 –
NPK dilarutkan dalam air 3. Campuran pupuk kandang dan larutan gula dimasukkan
ke dalam drum plastik kemudian ditambahkan air bersih hingga volumenya mencapai
200 liter. 4. Drum ditutup rapat. Setiap hari dibuka dan diaduk selama 15 menit.
5. Bokashi cair akan siap digunakan setelah 5 – 7 hari.
Aplikasi: 1 liter bokashi dicampur dengan 9 liter air bersih. Selanjutnya, siramkan pada tanah di sekitar tanaman atau disemprotkan pada daun sebanyak 0,25 – 1 liter tergantung jenis tumbuhan.
Sumber:
Semoga Bermanfaat...!!!
Salam Sukses Petani Mandiri...
Mas Asrory
0 komentar:
Posting Komentar